Senin, 30 April 2012

PERINCIAN PEKAN DAN JAM AKTIF

PERINCIAN PEKAN DAN JAM EFEKTIF

Madrasah                  : MAN 1 Sungai Penuh
Mata Pelajaran         : Bahasa Indonesia                           
Kelas / Program       : XII PIA, PIS dan PAI
Semester                    : Ganjil
Tahun Pelajaran      : 2011/2012

No
Nama Bulan
Jumlah Pekan
Jumlah Pekan tidak Efektif
Pekan Efektif
1
Juli
5
2
3
2
Agustus
4
1
3
3
September
5
3
2
4
Oktober
4
                    -
4
5
Nopember
4
-
4
6
Desember
            4
2
2
Jumlah
26
8
18
Banyak Pekan   26  -  8 (Pekan tidak efektif)        =  18 (Pekan efektif).
18 Pekan  x 2 Jam Pelajaran            = 36 Jam Pelajaran
Perincian Jam Efektif :
Pembelajaran                                    = 30 Jam Pelajaran
Ulangan Block                                  = 2   Jam Pelajaran
Remidi / Pengayaan                       = 2   Jam Pelajaran
Cadangan Pemantapan                   = 2   Jam Pelajaran




Jumlah                                               = 36 Jam Pelajaran
Catatan :
Ujian  MID & Semester  Tidak dimasukkan dalam Jam Efektif

      Sungai Penuh,    Juli  2011
Mengetahui                                                  
Kepala Madrasah,                                                                Guru Mata Pelajaran,





          

Jumat, 27 April 2012

Photo tempo doeloe

Kiajang Buru nanggut

Photo nanggut akau

Sifat kegotongroyongan

Contoh SKRIPSI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah guru dan siswa. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi aktif dalam belajar akan memungkinkan terjadi peningkatan hasil belajar. Karena dengan motivasi ini, siswa dapat tergerak  dan terpacu keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Mata pelajaran biologi dianggap sulit karena dalam pembelajaran biologi, guru pada umum cenderung memberikan seluruh materi pembelajaran kepada siswa. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi kurang bersemangat pada saat pembelajaran berlangsung sehingga mereka tidak aktif karena tidak ada tantangan dari guru terhadap materi yang diberikan dan ini juga berdampak pada hasil belajar mereka yang menjadi rendah. Hal seperti uraian di atas juga terjadi di SMAN 1 Pasaman, dimana siswa kurang aktif dan kurang termotivasi dalam belajar.

Blogspot. S2. UNP

Nama alamat Blog Mhs Teknologi Pendidikan
1 
hendripalspd.blogspot.com
jhonkasmadi.blogspot.com
lilizis.blogspot.com
aisyahardiantiazhari.blogspot.com
nikekusumawati.blogspot.com
afriantokorgakingdom.blogspot.com
wiketrisnawati.blogspot.com
shilviacitrarusli.blogspot.com
adli-sumantri.blogspot.com
yendrapatrial.blogspot.com
jenepar.blogspot.com
ellisasmitablogspot.com
sumiati.blogspot.com
aguswaldi.blogspot.com
fadhlanrekinan.blogspot.com
elide.blogspot.com
srymanggalosaktilempow.blogspot.com
amsal.blogspot.com
endrawita.blogspot.com
emilda.blogspot.com
firmawati10.blogspot.com
deslihefrina.blogspot.com
fransiscamonalisa.blogspot.com

Sabtu, 21 April 2012

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

 
Sebagai suatu pemikiran maka kerangka pikian yang tertuang dibawah ini diharapkan menjadi bahan yang disebut dengan „memikirkan kemungkinan“ untuk menggerakkan kekuatan pikiran anda yang terkait dengan „rencana induk manajemen SDM“ sebagai suatu pemikiran.
Bertitik tolak dari arah rencana persfktif dari hasil pemikiran imntuitif, lalu dirumuskan kedalam arah posisi masa depan yang kita sebut dengan suatu rencana jangka panjang untuk jangka waktu lima tahun dengan mengungkapkan informasi baik secara kualitatif maupun kuantitatip.

BAB I
PENDAHULUAN

Materi Pokok Pikiran Dalam Rencana Manajemen Sumber Daya Manusia Lima Tahun
Dalam bab ini harus teruraikan hal-hal yang berkaitan dengan landasan pemikiran yang mengungkapkan yaitu :
1.      Keputusan strategik Corporasi, mengungkapkan kembali keputusan strategik pada tingkat korporasi mengenai visi, misi, tujuan, budaya, strateg.
2.       

Selasa, 17 April 2012

BENTUK TES DAN TINGKAH LAKU BELAJAR

BENTUK TES DAN TINGKAH LAKU BELAJAR
A. PENGANTAR
Evaluasi hasil belajar dengan menggunakan tes objektif mulai banyak ditinggalkan karena alasan kelemahan yang melekat pada tes bentuk ini. Kebijakan baru Departemen Pendidikan Nasional untuk menghapus penggunaan Evaluasi Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) pada beberapa jenjang pendidikan merupakan sebuah contoh.
Berbagai keberatan penggunaan Ebtanas untuk mengevaluasi hasil belajar tahap akhir salah satunya disebabkan karena bentuk tesnya yang bersifat objektif. Hasil belajar dari tes bentuk objektif itu dinilai tidak memiliki arti apapun, karena sebenarnya perangkat tes itu hanya mengukur tingkat kognisi yang sangat rendah. Tes itu hanya memberi keuntungan bagi mereka yang belajar dengan menghafal dan merugikan mereka yang belajar dengan memahami. Akibatnya, tes bentuk ini memberikan penghargaan bagi para penghafal dan menghasilkan manusia-manusia penghafal dalam masyarakat.

Minggu, 15 April 2012

model pembelajaran kooperatif tipe STAD

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru bertindak sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang social ekonominya dan lain sebagainya. Guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkannya sebagau suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan yang matang.
                 Permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran dipandang sebagai phenomena yang memberikan kesadaran bagi guru untuk selalu memberikan inovasi-inovasi dalam pemilihan dan penggunaan model dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya tidak hanya menyampaikan informasi terhadap siswa, tetapi juga dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa tertarik serta dapat belajar. Harapan yang diinginkan dari mengajar itu sendiri merupakan segala upaya yang disengaja dalam rangka memberikan motivasi, bimbingan, pengarahan, dan semangat kepada siswa agar terjadi proses pembelajaran.
                 Hal tersebut juga sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 Pasal 4 (Depdiknas) yang menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga professional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Sebagai agen pembelajaran ( Learning agent) perqan guru antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.
                 Pembelajaran bahasa inggris merupakan bagian dari proses pendidikan di sekolah yang mempunyai peranan penting dalam disiplin ilmu, sesuai dengan fungsinya un tuk mengembangkan kemampuan bernalar dan ketrampilan siswa. Mempelajari bahasa inggris tidak hanya memecahkan soal-soal yang diberikan guru, tetapi juga dapat menerapkan pembelajaran tersebut kedalam kehidupan sehari-hari.

Teori Struktur Kimia

1.1 Teori Struktur dari Kimia Organik

          Senyawa organik adalah senyawa yang terdapat dalam organisme yang sangat bervariasi jumlah atom dan strukturnya. Setiap senyawa ini selalu mengandung karbon sebagai unsure utamanya. Senyawa organic selalu mengandung paling kurang satu atom karbon, tetapi kebanyakan berisi beberapa atom karbon yang berikatan satu sama lain. Salah satu sifat khas senyawa organic mempunyai rumus dan struktur molekul yang beraneka ragam, bergantung pada jumlah atom karbonnya. Jadi senyawa organic adalah senyawa yang strukturnya terutama ditentukan oleh atom karbon yang saling berikatan.
            Keanekaragaman senyawa organik muncul sebagai akibat keistimewaan unsure karbon yang tidak dimiliki unsure lain. Keistimewaan itu adalah sebagai berikut:
1.      Karbon dapat membuat empat ikatan kovalen tunggal yang cukup kuat dengan atom lain seperti CH4, CF4, dan CCl4) dengan struktur tetrahedral.
2.      Satu atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon lain, dan dapat pula sambung menyambung, dan disebut rantai karbon.
3.      Rantai karbon dalam senyawa organic dapat merupakan rantai lurus, bercabang, dan melingkar (siklik).
4.      Antara dua atom karbon yang berdekatan dapat terbentuk ikatan rangkap dua atau tiga. Seperti dalam C3H6 dan C5H8.
5.      Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom elektronegatif lin, seperti O, N, S, dan halogen (F, Cl, Br, dan I).