BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sebagai
makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Ia ingin
mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi pada
dirinya. Rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi.
Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat fundemental bagi seseorang dalam
hidup bermasyarakat karena tanpa komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk.
Adanya komunikasi disebabkan oleh adanya kebutuhan akan mempertahankan
kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
B. Tujuan
1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi dalam Keperawatan
2.
Untuk mempelajari lebih dalam materi
ini
3.
Mampu menerapkan komunikasi dalam
dunia keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari
bahasa latin comunication yang berarti sama dalam hal ini berarti sama makna.
Komunikasi juga diartikan sebagai upaya seseorang untuk merubah pikiran,
perasaan atau perilaku orang lain (Effendi, 1992). Komunikasi juga merupakan elemen
dasar dari hubungan interpersonal untuk membuat, memelihara, dan menampilkan
kontak dengan orang lain (Mary Ann, 1998).
B. Hakikat Komunikasi
Dari definisi diatas
menyatakan bahwa komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia.
Terdapat tiga unsur utama yang dapat dibahas guna mengidentifikasi apakah suatu
peristiwa merupakan bagian dari komunikasi yang kita kaji atau bukan. Tiga
unsur tersebut adalah usaha, penyampaian pesan dan antar manusia.
1.
Usaha
Kata ”usaha”
menggambarkan unsur kesengajaan, adanya motif komunikasi yang
menyebabkan seseorang dengan sengaja menyampaikan pesannya kepada manusia
lain.
2.
Penyampaian Pesan
Komunikasi
adalah perilaku manusia dalam penyampaian pesan. Dengan kata lain, ilmu
komunikasi hanya mempelajari tentang penyampaian pesan, bukan perilaku lainnya
selain penyampaian pesan. Jika yang disampaikan bukan pesan maka bukan kajian
ilmu komuniksi. Pesan itu harus disampaikan dengan sengaja, ada motif yang
melatarinya.
3. Antar
Manusia
Adanya manusia sebagai pengirim pesan dan manusia lain
yang bertindak sebagai penerima pesan. Ilmu komunikasi tidak mempelajari
komunikasi dengan yang bukan manusia. Obyek forma ilmu komunikasi adalah
usaha penyampaian pesan antar manusia, yakni manusia yang sehat akal budinya.
Obyek materia ilmu komunikasi adalah perilaku manusia, sama seperti obyek
materia ilmu – ilmu sosial lainnya. Karena ilmu komunikasi hanya mengkaji
komunikasi antar manusia dan tidak kepada yang bukan manusia
C. Elemen Komunikasi
Komunikasi
telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga
untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu :
pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan) dan pesan itu sendiri.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu : Source (pengirim), Message
(pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).
1. Komunikator
Pengirim
pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan
pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Komunikator dapat dilihat dari
jumlahnya terdiri dari:
a. Satu
orang
b. Banyak
orang dalam pengertian lebih dari satu orang
c.
Massa
2. Komunikan
Komunikan
(penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan
komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis,
saling bergantian.
3. Pesan
Pesan
bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik,
gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan. Pesan bersifat verbal (verbal
communication) :
a.
Oral (komunikasi yang dijalin secara
lisan)
b.
Written (komunikasi yang dijalin
secara tulisan).Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) :
c.
Gestural communication (menggunakan
sandi-sandi à bidang kerahasiaan)
4. Saluran komunikasi
& media komunikasi.
Saluran komunikasi merupakan alat
yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat
dua cara :
a.
Non mediated communication (face to
face) secara langsung
b.
Dengan media.
5. Efek komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai
pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat
tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:
a.
Kognitif (seseorang menjadi tahu
sesuatu)
b.
Afektif (sikap seseorang terbentuk)
dan
c.
Konatif (tingkah laku, hal yang
membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).Umpan balik dapat dimaknai
sebagai jawaban komunikan atas pesankomunikator yang disampaikan.
D. Berbagai Macam
Komunikasi
Ada 3 (tiga) macam komunikasi antara
lain (Kariyoso, 1994) :
a. Komunikasi
searah
Komunikator
mengirim pesannya melalui saluran atau media dan diterima oleh komunikan.
Sedangkan komunikan tersebut tidak memberikan umpan balik (feedback).
b. Komunikasi
dua arah
Komunikator
mengirim pesan (berita) diterima oleh komunikan, setelah disimpulkan kemudian
komunikan mengirimkan umpan balik kepada sumber berita atau komunikator.
c. Komunikasi
berantai
Komunikan
menerima pesan atau berita dari komunikator kemudian disalurkan kepada
komunikan kedua, dari komunikan kedua disampaikan kepada komunikan ketiga dan
seterusnya.
E. Tingkatan
Komunikasi
a. Komunikasi
intra personal
Komunikasi
intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri, berusaha mengenal diri
sendiri dan segala konsep diri yang melingkupinya, menyanyakan kepada diri
sendiri tentang segala hal yang ingin dia ketahui terkait dengan keinginan,
kebutuhan dan lain
b. Komunikasi
interpersonal
Komunikasi
Interpersonal adalah berkomunikasi dengan orang lain secara face to face maupun
dalam kelompok.Komunikasi searah : pembicara memberikan sebuah informasi dan
pendengar menyimak informasi tanpa memberikan pertanyaan, argumentasi maupun
sanggahan. Komunikasi dua arah : pembicara dan pendengar saling melakukan aksi
reciprokal atau saling berbalasan, saling bertukar peran, pendengar terkadang
memberi informasi, pembicara terkadang mendengarkan.
c. Komunikasi
massa
Komunikasi
Massa: menyampaikan informasi kepada beberapa orang di sebuah situasi yang
sengaja diciptakan.
Syarat komunikasi interpersonal yang
baik:
a. Good
Listener: mendengarkan orang lain untuk memberi kesempatan mereka
mengungkapkan ide atau pemikiran
b. Intonasi: beri
irama dalam setiap ucapan sehingga kata – kata mampu diserap dan dicerna oleh
pendengar
c. Empati: memperhatikan
respon emosi orang lain, jangan terlalu banyak humor jika lawan bicara sedang
sedih atau sebaliknya.
d. Humor: menyegarkan
hubungan dengan sebuah suasana yang fresh dan tidak terkesan formal.
e. Positioning: menguasai
posisi dimana harus berdiri, kapan harus mendekat, kapan harus menjauh, membuat
perubahan posisi di depan, ditengah maupun dibelakang.
f. Volume
Suara: ucapan yang dikeluarkan mampu didengarkan oleh orang-orang dalam
massa tersebut.
g. Bahasa
Tubuh: jangan terlalu banyak mengekplorasi bahasa tubuh yang tidak perlu.
h. Motivasi: gunakan
kata-kata atau bahasa yang inspiratif maupun membangkitkan motivasi, bahkan
dalam suasana belajar mengajar sekalipun, memotivasi orang lain sekalipun
merupakan sebuah hal perlu dipertimbangkan.
F. Faktor
yang Mempengaruhi Komunikasi
Komunikasi
sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak seperti yang
diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :
1.
Latar belakang budaya
Interpretasi
suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya,
sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan
maka komunikasi semakin efektif.
2.
Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai
yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati
pesan.
3.
Harapan
Harapan
mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang
diharapkan. Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
G. Fungsi
Komunikasi
1.
Dapat menyampaikan pikiran atau
perasaan.
2.
Tidak terasing atau terisolasi dari
lingkungan
3.
Dapat mengajarkan atau
memberitahukan sesuatu
4.
Dapat mengetahui atau mempelajari
peristiwa di lingkungan
5.
Dapat mengenal diri sendiri
6.
Dapat memperoleh hiburan atau
menghibur orang lain
7.
Dapat mengurangi atau menghilangkan
perasaan tegang
8.
Dapat mengisi waktu luang
9.
Dapat menambah pengetahuan dan
mengubah sikap, serta perilaku kebiasaan
10. Dapat
membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku
sebagaimana yang diharapkan.
H. Tujuan
komunikasi
Tujuan
komunikasi adalah untuk membangun/menciptakan pemahaman atau pengertian
bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui, tetapi
mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku, ataupun
perubahan secara sosial.
1. Perubahan
sosial
Seorang
komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah, baik positif maupun
negatif.
2. Perubahan
pendapat
Dalam
komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.
3. Perubahan
perilaku
Komunikasi
bertujuan untuk merubah perilaku maupun tindakan seseorang, dari perilaku yang
dekstruktif (tidak mencerminkan perilaku hidup sehat, menuju perilaku hidup
sehat).
4. Perubahan
sosial
Membangun
dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang
makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja
meningkatkan kadar hubungan interpersonal.
I. Karakteristik
Komunikasi
1. Komunikasi
membutuhkan lebih dari dua orang yang akan menentukan tingkat hubungan dengan
oranglain
2. Komunikasi verbal
dan non verbal terjadi secara simultan
3. Dalam
komunikasi seseorang akan berespon terhadap pesan yang diterima
4. Pesan yang
diterima tidak selalu diasumsikan sama antara penerima dan pengirim
5. Pertukaran
informasi dibutuhkan ilmu pengetahuan
6. Pesan yang dikirim
dan diterima dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keyakinan dan
budaya
7. Posisi
seseorang di dalam sistem sosiokultural dapat mempengaruhi proses komunikasi
8. Komunikasi
dipengaruhi oleh perasaan diri sendiri, subyek yang dikomunikasikan dan
oranglain
9. Komunikasi
terjadi secara berkesinambungan dan terjadi hubungan timbal balik.
J. Bentuk
komunikasi
1.
Aggressive communication
Komunikasi
ini dapat mengurangi hak orang lain dan cenderung untuk merendahkan atau
mengendalikan orang lain. Komunikasi ini menenggelamkan hak orang lain.
2.
Passive communication
Komunikasi
ini merupakan lawan dari komunikasi agresif di mana orang tersebut cenderung
untuk mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentimngannya sendiri. Bahakan
hak mereka cenderung dilanggar namun dibiarkan.
3.
Assertive communication
Komuniksi
asertif adalah komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri dan orang lain.
Komunikasi asertif tidak menaruh perhatian hanya pada hasil akhir, tetapi juga
hubungan perasaan antarmanusia.
K. Prinsip
komunikasi
1.
Komunikasi adalah suatu proses
2.
Komunikasi adalah suatu proses yang
merupakan kegiatan yang merupakan suatu kegiatan yang terus menerus, yang tidak
mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah serta berdampak pada
terjadinya perubahan.
3.
Komunikasi adalah suatu sistem
4.
Masing-masing elemen atau unsur
dalam komunikasi sangat terkait dan mempengaruhi dalam proses komunikasi yang
efektif. Satu elemen atau unsur tidaklah penting dibanding elemen yang lain.
5.
Komunikasi merupakan suatu interaksi
6.
Interaksi dalam komunikasi adalah
saling bertukar pesan atau fikiran.
7.
Komunikasi dapat terjadi secara
disengaja maupun tidak sengaja, komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan
yang akan disampaikan disiapkan terlebih dahulu dan dikirimkan kepada penerima
yang dimaksudkan.
L. Proses
komunikasi
Komunikasi
terjadi bila ada sumber imformasi yang merupakan bahan atau materi yang akan
disampaikan oleh komunikator. Sebelum imformasi disampaikan komunikator
perlu melakukan penyandian (encoding) untuk mengubah ide dalam otak ke dalam
suatu sandi yang cocok dengan transmitter. Setelah pesan di sandikan kemudian
komunikator menyampaikan pesan kepada penerima pesan (komunikan) melalui
saluran atau media. Ketepatan komunikan dalam menerima pesan sangat di
pengaruhi oleh kemampuan komunikan dalam melakukan penafsiran atau decoding di
samping juga di pengaruhi oleh faktor pengganggu (noice).
Komunikasi
berlangsung efektif bila terjadi feedback yang baik antara penerima pesan
dengan pembawa pesan sebelum terjadinya perubahan atau efek sebagai dampak dari
komunikasi.
BAB III
PENUTUP
A. Saran
Dari hasil
pembuatan makalah ini, penulis menyarankan kepada pembaca agar memahami lebih
dalam ruang lingkup komunikasi dan dapat mempraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari dengan benar.
B. Kesimpulan
Komunikasi merupakan penyampaian
informasi dalam sebuah interaksi tatap muka yang berisi ide, perasaan,
perhatian, makna, serta, pikiran, yang diberikan pada penerima pesan
dengan harapan si penerima pesan menggunakan informasi tersebut untuk mengubah
sikap dan perilaku. Jadi suatu komunikasi dapat dikatakan teraupetik apabila
adanya umpan balik atau feedback dari penerima pesan atau lawan bicara.
DAFTAR PUSTAKA
Nasir, Abdul, dkk. 2009. Komunikasi
dalam Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika
Nursing Mania. 2009. Komunikasi
dalam Keperawatan, (online), No.12, (http://www.Google.com, diakses 04 Maret 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar