BAB I
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan kampus khususnya kehidupan Madrasah
Aliyah Negeri 1 Sungai Penuh, dalam keseharianya sangat banyak
kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan membaca yang berlangsung otomatis baik
oleh kalangan para mahasiswa maupun oleh kalangan para dosen bahkan oleh
kalangan para pemimpin universitas.
Bukti ini dapat dilihat pada aktivitas dalam
perpustakaan umum Madrasah Aliyah Negeri 1 Sungai Penuh, yang mana buka untuk
melayani mahasiswanya baik yang hanya membaca, meminjam buku maupun yang
mengembalikan buku yang telah di pinjam oleh mahasiswa mulai dari hari senin
sampai hari sabtu adapun waktunya adalah mulai dari jam delapan pagi sampai
pada jam lima sore.
Jadi, kemungkinan banyak waktu yang di berikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk hanya sekedar mengunjungi untuk mencari
referensi bahan belajar sampai pada aktivitas membaca dalam perpustakaan. Siswa
dalam memanfaatkan perpustakaan ini banyak yang tertarik untuk mengunjungi
perpustakaan umum Madrasah Aliyah hal ini terlihat dalam keseharianya,
perpustakaan selalu di penuhi oleh mahasiswa.
Selain itu untuk fasilitas buku bagi siswa Madrasah
Aliyah Negeri 1 Sungai Penuh tersedia dalam perpustakaan pada setiap jurusan.
Hal ini berarti bahwa, kesempatan yang diberikan kepada siswa Madrasah Aliyah
Negeri 1 Sungai Penuh membaca adalah banyak sekali. Baik dari segi buku-buku
yang tersedia maupun waktu yang tersedia dan bahkan waktu pelayanan dari
pegawai perpustakaan. Hal ini juga berarti bahwa, kesempatan bagi mahasiswa
jurusan psikologi untuk membaca juga banyak dan lengkap.
Akan tetapi, dalam penggambaran yang terlihat
banyak mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan umum Madrasah Aliyah Sungai
Penuh, hal ini wajar karena itu adalah perpustakaan untuk seluruh siswa Jurusan Agama Madrasah Aliyah Negeri 1 Sungai
Penuh
. Jika kita bandingkan dengan perpustakaan
jurusan khususnya jurusan psikologi bagaimana? Apakah disana juga terlihat
banyak mahasiswa yang setiap harinya mengunjungi perpustakaan jurusan yang mana
di sana mereka melakukan aktivitas membaca ataupun meminjam buku.
Fakta yang ada kebiasaan membaca tidak dapat
diukur melalui sering tidaknya mengunjungi perpustakaan atau ramai tidaknya
perpustakaan. Akan tetapi, perpustakaan merupakan salah satu tempat dan
fasilitas yang dapat membantu mahasiswa untuk melakukan aktivitas kebiasaan
membacanya.
Jika kita melihat fakta yang ada, meskipun
perpustakaan ramai oleh siswa yang datang baik yang hanya sekedar untuk
meminjam buku untuk referensi yang berkaitan dengan mata pelajaran atau bahkan
yang datang ke perpustakaan hanya sekedar untuk mencari referensi untuk
mengerjakan tugas mereka. Di dalam perpustakaan tersebut, banyak aktivitas
membaca yang di lakukan oleh siswa baik hanya membaca karena untuk mencari
bahan-bahan untuk menyelesaikan tugas mereka sampai pada aktivitas siswa yang
benar-benar membaca untuk menambah pengetahuan mereka.
Karena hal inilah yang kemungkinan dapat
memberikan dampak yang positif bagi siswa Agama Madrasah Aliyah Negeri 1 Sungai
Penuh. Meskipun dampak yang terlihat nyata belum begitu besar dan jelas, akan
tetapi hal ini dapat memberikan dampak yang positif. Hal ini dikarenakan, dari
aktivitas kebiasaan membaca akan dapat mempelajari rahasia segala ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai kebutuhan.
Sebagai siswa Jurusan Agama, membaca merupakan
suatu kebutuhan yang wajib terpenuhi. Karena ruang lingkup psikologi adalah
manusia dan lingkungan. Manusia dan lingkungan hanya dapat di masuki melalui
membaca karena manusia dan lingkungan bukanlah sebuah bilangan yang dalam
menghadapinya dengan menghitungnya ataupun mengalikanya. Akan tetapi manusia
dan lingkungan hanya dapat dihadapi dengan pemahaman. Sebelum kita memahami,
tentunya ada suatu konteks atau suatu informasi yang harus diejah dan dikenali
terlebih dahulu.
Yang telah tersebut di atas semua itu hanyalah
sebatas pengertian kita tentang kebiasaan membaca yang dapat terlihat.
Sebenarnya, pengertian dan pengetahuan tentang kebiasaan itu sendiri dapat
dijabarkan dan juga perlu untuk dilakukan penelitian secara lebih lanjut.
Pengertian kebiasaan membaca adalah suatu
aktivitas yang rutin dilakukan dalam proses penalaran untuk mencapai pemahaman
terhadap gagasan dan informasi yang di dapatkan melalui lambang-lambang yang
ada baik tertulis maupun tidak.
Aktivitas membaca tidak hanya membutuhkan mulut
untuk mengeja dan mata untuk melihat akan tetapi aktivitas membaca membutuhkan
otak untuk memahami untuk melakukan aktivitas pemahaman. Yang mana otak dan
aktivitas kognitifnya terletak jauh dan tersembunyi dari aktivitas mata dan indera
lainya.
Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan membaca
merupakan aktivitas kognitif seseorang yang tidak dapat dilihat hanya dengan
indera saja. Karena aktivitas kognitif tidak akan bisa tampak jika kita tidak
mendalaminya.
Dalam melakukan rutinitas membaca ada banyak
cara yang diperlukan untuk dapat mendapatkan informasi yang memang benar-benar
dapat membantu kita dalam pemahaman. Di kutip dari bukunya Ad Rooijakkers, yang
berjudul cara belajar di perguruan tinggi beberapa petunjuk praktis pada halaman
17-18, ada lima cara yang diperlukan untuk membaca yaitu:
·
Membaca terarah, yang
mana dalam membaca terarah ini kita akan mendapatkan informasinya dengan cepat
dan dalam waktu yang singkat.
·
Membaca sepintas, yang
mana dalam membaca sepintas ini kita harus mengetahui pikiran pokok tiap-tiap
bab.
·
Membaca mencari, yang
mana dalam membaca mencari ini kita harus dengan cepat mencari kuncinya yaitu
tentang keterangan yang akan di cari
·
Membaca belajar, yang
mana dalam membaca belajar ini kita harus mengetahui dan mengingat hal-hal yang
penting dan detail.
·
Membaca kritis, yang mana kita harus mengingat
dan mengerti bahkan kita harus menilainya.
Dari kelima cara membaca di atas secara terlihat
mata kita tidak akan mengetahui apakah cara yang sebenarnya individu pakai.
Karena kebiasaan membaca merupakan bukan suatu
aktivitas yang dapat dengan mudah terlihat dan dapat di ukur oleh indera saja,
serta untuk menghindari adanya kerancuan dan diskriminasi penilaian tentang
mana kebiasaan yang baik dan mana kebiasaan yang tidak baik, maka disinilah
kita perlu untuk melakukan suatu penelitian dan penggalian informasi lebih
mendalam tentang kebiasaan membaca pada siswa Jurusan Agama Madrasah Aliyah
Negeri 1 Sungai Penuh Karena hal ini
dapat membantu dalam perkembangan dan kemajuan serta dapat menjadikan masukan
untuk menjadi lebih baik kusunya bagi siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Sungai
Penuh
B. Rumusan Masalah
Setelah melihat latar
belakang yang ada dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi kerancuan maka
penulis dapat membatasi dan merumuskan permasalahan yang akan di angkat dalam
penelitian ini. Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:
·
Bagaimana kebiasaan
membaca pada siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Sungai Penuh?
·
Faktor-faktor apa yang
menjadi kebiasaan membaca pada siswa Jurusan Agama Madrasah Aliyah Negeri 1
Sungai Penuh?
·
Bagaimana dampak
kebiasaan membaca pada siswa Jurusan Agama Madrasah Aliyah Negeri 1 Sungai
Penuh?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
·
Untuk mengetahui
kebiasaan membaca pada siswa Jurusan Agama Madrasah Aliyah Negeri 1 Sungai
Penuh
·
Untuk mengetahui
factor-faktor yang menjadi kebiasaan membaca siswa Jurusan Agama Madrasah
Aliyah Negeri 1 Sungai Penuh
·
Untuk mengetahui dampak
kabiasaan membaca pada siswa Jurusan Agama Madrasah Aliyah Negeri 1 Sungai
Penuh
Dari tujuan di adakannya
penelitian tadi, maka adapun manfaat penelitaian yaitu penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat yang urgen bagi :
Ø Peneliti
o Untuk mengetahui manfaat kebiasaan membaca bagi peneliti
o Diharapkan dari penelitian ini, peneliti dapat termotivasi untuk
membiasakan membaca
Ø Keilmuan
Diharapkan mampu
memberikan sumbangan pikiran khususnya tentang pengembangan konsep kebiasaan
membaca dan dapat memberikan kontribusi keilmuan bagi disiplin keilmuan keagamaan
khususnya dan seluruh disiplin keilmuan secara umum.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari
sesuatu yang di tulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun
sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah dua cara paling umum untuk
mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk
hiburan khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor.
Adapun secara bahasa membaca diartikan sebagi
Iqra’ yang diterjemahkan denagn perintah “membaca”(dalam bahasa arab)
semata-mata bukan hanya ditujukan kepada pribadi junjungan Nabi Muhammad SAW,
tetapi juga untuk umat manusia sampai akhir zaman. Menurut Dr.Quraish Shihab
dalam bukunya “Tafsir Al Amanah”, kata Iqra’ diambil dari kata
kerja qaraa yang mempunyai arti beraneka ragam antara lain menyampaikan,
menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui cirri-cirinya.
Sekarang kalau kita pertanyakan, apa yang harus
dibaca? Dalam surat Al-alaq tersebut tidak terdapat obyek spesifik yang harus
dibaca. Dalam kaidah ilmu tafsir dikatakan suatu kata dalam susunan redaksi
yang tidak disebutgkan objeknya, maka objek yang dimaksud bersifat umum.
Akan tetapi tema yang kita angkat adalah membaca
buku. Dalam hal tersebut membahas masalah strategi atau cara membaca buku dengan
cepat, efektif, akurat, dan selainnya.
Membaca adalah aktifitas yang kompleks dengan
mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Meliputi: orang harus
menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati dan mengingat-ingat. Kita tidak
dapat membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa menggunakan pikiran kita.
Pada waktu anak belajar membaca ia belajar mengenal
kata demi kata, mengejanya dan membedakannya dengan kata-kata lain. Anak harus
membaca dengan bersuara, mengucapkan setiap kata secara penuh agar diketahui
apakah benar atau salah ia membaca. Oleh karena itu, pada waktu membaca anak
melakukan kebiasaan berikut :
1. menggerakkan bibir untuk melafalkan kata yang
di baca.
2. menggerakkan kepala dari kiri ke kanan.
3. menggunakan jari atau benda lain untuk
menunjuk kata demi kata.
Secara tidak disadari, cara membaca yang
dilakukan waktu kecil itu tetap diteruskan hingga dewasa. Mestinya, orang
dewasa dapat dengan cepat mengenali frase, kalimat, dan urutan ide sehingga
cara-cara di waktu anak-anak tidak perlu lagi di gunakan.
Anak-anak yang sedari kecil terbiasa membaca bukan
sekadar membunyikan huruf dan kata akan memiliki keterampilan, kemampuan, dan
ketajaman mencerna isi bacaan. Apa yang menggerakkan mereka untuk membaca akan
sangat menentukan bagaimana mereka menyerap, menyaring, mengolah dan memaknai
informasi yang mereka lahap dari berbagai bacaan. Semakin sering mereka membaca
buku-buku yang bergizi, teratur dan baik penuturannya, kemampuan berpikir
mereka akan lebih matang dan tertata.
Itu sebabnya, yang perlu kita kembangkan pada
anak-anak semenjak awal. Kita tumbuhkan semangat iqra’ bismirobbikal-ladzi
khalaq. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan! Inilah
perintah yang pertama kali diturunkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla kepada
kita.
Orang yang tidak mendapat bimbingan, latihan
khusus membaca cepat, sering mudah lelah dalam membaca karena lamban, tidak ada
gairah, merasa bosan, tidak tahan membaca buku, dan terlalu lama untuk bisa
menyelesaikan buku yang tipis sekalipun
Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan
dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga di baca. Tampilan
komputer dapat pula dibaca.
Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun
dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa
membangun konsentrasi kita sendiri.
2.2 Pengertian Kebiasaan membaca
Salah satu unsur penting dalam Manajemen Diri adalah
membangun kebiasaan untuk terus menerus belajar atau menjadi manusia pembelajar
yang senantiasa haus akan informasi dan pengetahuan.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Henry Ford, pendiri
General Motors yang mengatakan bahwa “Anyone who stops learning is old,
whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The
greatest thing in life is to Keep your mind young.”
Tidak peduli berapapun usia kita, jika kita berhenti belajar
berarti kita sudah tua, sedangkan jika senantiasa belajar kita akan tetap
awet muda. Karena hal yang terbaik di dunia akan kita peroleh dengan memelihara
pikiran kita agar tetap muda.
Salah satu cara paling efektif untuk belajar adalah dengan
membaca. Namun sayangnya sebagian besar kita tidak pernah punya waktu untuk
membaca. Alasan utama yang sering kita sampaikan adalah kesibukan pekerjaan.
Kita terjebak dalam rutinitas dan tekanan pekerjaan sehingga tidak memiliki
kesempatan untuk mengasah gergaji kita, seperti yang diceritakan oleh Stephen
Covey dalam bukunya”The 7 Habits of Highly Effective People” sebagai
berikut:
Andaikan saja Anda bertemu seseorang yang sedang
terburu-buru menebang sebatang pohon di hutan.
“Apa yang sedang Anda kerjakan?” Anda bertanya.
“Tidak dapatkah Anda melihat?” demikian jawabnya dengan
tidak sabar.
“Saya sedang menggergaji pohon ini.”
“Anda kelihatan letih!” Anda berseru. “Berapa lama Anda
sudah mengerjakannya?”
“Lebih dari lima jam,” jawabnya, “ dan saya sudah lelah! Ini
benar-benar kerja keras.”
“Nah, mengapa Anda tidak beristirahat saja beberapa menit
dan mengasah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar